Selasa, 14 September 2010

Tujuh ciri orang yang berjual beli dengan Allah

Jual beli dengan Allah SWT adalah memberikan apa yang Allah kehendaki dari kita, yakni pengorbanan harta dan jiwa dalam perjuangan di jalan-Nya untuk memperoleh surga. Allah SWT berfirman,
“ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah didalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah ?maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar,  dan yang memelihara hukum-hukum  Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman. “ (At-taubah 111-112).
Berdasarkan ayat di atas, ada tujuh ciri orang yang bisa bertransaksi atau jual beli dengan Allah, yaitu sebagai berikut :

  1. At-Taibun (orang yang bertobat)
Tobat memang menjadi syarat untuk bisa masuk surga yang harus dilakukan sesegera mungkin. Allah berfirman ,
“dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhan Mud an mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. (Ali-imran 133)
  1. Al-‘Abidun (orang yang beribadah)
Beribadah berarti tunduk kepada Allah dengan menyesuaikan diri dengan segala ketentuan-Nya. Allah berfirman ;
Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul memutuskan perkara diantara mereka, mereka bertakwa, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (An-Nuur; 51).
  1. Al-Hamidun (orang yang memuji Allah)
Allah SWT yang pantas untuk dipuji, sebagai buktinya kita selalu ingat Allah dan bersyukur kepada-Nya, Allah berfirman,
“Maka Ingatlah kepada-Ku, akupun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-ku.” (Al-Baqarah :152).
  1. As Saaihun (Orang yang melawat)
Melawat atau melakukan perjalanan dalam mencari ilmu, berdakwah, dan berjuang serta mengambil palajaran merupakan hal penting. Karena hal ini diperintah Allah SWT, sebagaimana firman-Nya,
“Maka berjuanglah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (An-Nahl 36).
  1. Ar-Raki’un dan As-Sajidun (orang yang rukuk dan sujud)
Rukuk dan sujud berarti shalat yang harus dilakukan untuk bisa meraih surga, ini akan mencapai derajat yang tinggi. Allah berfirman,
“Laksanakanlah shalat sejak matahari tergilincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-israa:78-79).
  1. Amar Ma’ruf nahi munkar  (orang yang memerintahkan yang baik dan mencegah yang mungkar)
Hal ini bahkan akan membuat kita menjadi umat yang terbaik. Alloh berfirman,
“Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Alloh.” (Ali Imran : 110).
  1. Al-hafizhuna lihududillah (Orang yang memelihara hukum Allah)
Memelihara hokum Alloh berarti memahami, melaksanakan dan menegakkan hokum yang dating dari Alloh sebagaimana firman-Nya.
“Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad) mengikuti syariat (Peraturan) dari agama itu, maka ikutilah (Syariat itu) dan janganlah engkau ikuti keinginan orang-orang yang tidak mengatahui.” (al-Jaatsiyah:18). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar